Kumpulan kisah para mualaf yang mengharukan
Mualaf adalah
sebutan bagi orang non-muslim yang mempunyai harapan masuk agama Islam atau
orang yang baru masuk Islam. Pada Surah At-Taubah Ayat 60
disebutkan bahwa para mualaf termasuk orang-orang yang berhak menerima zakat.
۞ إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ
وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ
وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِنَ
اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Mualaf biasanya datang dengan berbagai
alasan, yaitu:
·
Pernikahan: Mualaf dari pernikahan ada sekitar 68%.
·
Belajar dan menemukan secara keilmuan: Mualaf ini biasanya dasarnya adalah
pelajar, atau mereka cendikia yang memang dari akademisi, mereka menemukan
hidayah setelah mereka belajar dan mempelajari Islam, ada sekitar 20% mualaf
yang dari kategori ini
·
Hidayah langsung: Mualaf disebabkan karena mimpi, bangun dan tersadar dari
koma, nazar atau niat berpindah agama jika niatnya terkabulkan, dan beberapa
hal lain, ada sekitar 12% mualaf dengan alasan ini.
Klik website berikut cerita para mualaf kisah
sedih yang sangat mengharukan, siapkan tissu sebelum baca...!!!:
Pondok Pesantren Modern Al-Amanah
Sejarah
Pondok Pesantren Modern Al-Amanah
1. Sejarah Pondok Pesantren Modern Al-amanah Krian-Sidoarjo
Area Ponpes Al Amanah seluas 5.000 meter persegi itu dikelilingi
banyak persawahan. Terasa begitu sejuk dan asri saat memasuki kawasan ponpes.
Al-Amanah kami rintis dari sebuah “cita-cita” yang nyaris
disebut “mimpi” karena kami tak memiliki bekal apapun,kecuali “keyakinan dan
semangat”.
Pesantren Al-amanah
dirintis dari sebuah cita-cita yang nyaris disebut mimpi karena tidak memiliki
bekal apapun, kecuali keyakinan dan semangat. Beberapa langkah awal yang
dilakukan ialah pertama, mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang
pesantren. Maka hal ini kunjungi banyak pesantren, dari pesantren-pesantren
besar seperti Gontor, Asy-Syafiiyah Situbondo, Lirboyo, Ploso, sampai pesantren
yang tinggal puing-puing. Dan dikumpulkan buku yang berbicara tentang pesantren.
Kedua, Menyiapkan beberapa kader, yang kelak akan dijadikan teman untuk mulai
membangun dan merintis pesantren. Selanjutnya, terus meningkatkan kemampuan
dengan banyak membaca dan mengoleksi banyak buku.
Pertama kali terjun di
desa Mojosantren sebuah desa yang dahulu terkenal sebagai desa santri yang
kemudian mengalami pergeseran karena industri. Tertantang untuk mencoba
mengembalikan masa lalu sebagai desa santri. Yakin
bisa dengan beberapa pertimbangan yaitu banyak tokoh yang menginginkan, potensi
keuangan yang luar biasa denganadanya homeindustri sepatu, dimana
tiap hari ribuan pekerja mencari rizki di pedukuhan ini dan adapun beberapa
langkah yang dilakukan adalah :
a. Mengadakan aneka kegiatan, diskusi, pengajian, kajian dengan aneka
lapisan masyarakat.
b. Mengumpulkan para tokoh, sesepuh dan pemilik perusaahaan, untuk
menyampaikan rencana.
Untuk mendapat sambutan luar biasa, baik dari kaum muda, sesepuh dan para
pengusaha hingga dalam waktu singkat suasana keagamaan begitu
terasa.Pembangunan gedung yang direncanakan juga sudah dimulai, sumbangan dari
tokoh masyarakat mengalir lancar.Dalam waktu singkat, lantai pertama hampir
selesai dari dua lantai.
Kemudian perbedaan cara dalam mengembangkan pesantren dan membangun
pesantren yang menimbulkan kesalah pahaman. Akibatnya sebagian besar masyarakat
marah dan memutuskan dukungan, hingga bangunan tidak bisa dilanjutkan.Setahun
menunggu, masyarakat tidak mau lagi meneruskan.Akhirnya dengan kekecewaan yang
luar biasa denganhijrah di desa Junwangi-Krian, yang hanya 1 km
dari Mojosantren dengan mengikuti aliran sungai.Sebenarnya tidak langsung masuk
desa Junwangi, beberapa desa telah dicoba, beberapa rumahdilihat, tapi kurang
cocok.Dan desa Junwangi ini sebenarnya yang tidak sengaja, mungkin Allah SWT
sendiri yang menunjukkan.
Kegagalan di Mojosantren memang amat
pahit, tapi terus mempelajari. Di Junwangi dengan menggunakan cara yang lain.
Apalagikeadaan Junwangi berbeda dengan desa Mojosantren. Junwangi adalah desa
yang belum tersentuh dakwah, hingga kebiasaan melakukan aneka judi, minuman
keras masih terjadi. Satu musholla kecil di pedukuhan tempat tinggal tak ada
jamaahnya keculi pemilik musholla dan seorang putranya. Setelah itu kemudian
mempunyai langkah-langkah
yaitu :
1. Untuk mengalir,
mengikuti kegiatan masyarakat, khususnya kaum muda dengan harapan mereka
menerima kehadiran seperti: catur, remi, cangkrukkan dan lain-lain.
2. Pelan-pelan untuk
memberi teladan misalnya, ketika masuk waktu shalat dengan istri berangkat ke
musholla.
3. Berusaha menghidupkan mushalla pedukuhan, dengan jamaah, pengajian dan
membangun sebuah pondok pesantren.
Kemudian sedikit demi sedikit pondok pesantren Al-amanahmulai dirintis
setelah mushalla kampung berjalan, jamaah lima waktu terlaksana dengan baik. Di
rumah kontrak mengajar mengaji anak-anak kecil, mulai dhuhur hingga larut malam
tiap hari. Anak yang mengaji bertambah banyak, cita-cita makin kuat, keyakinan
semakin sempurna.
Tanah wakaf dari ibu Kamsini menambah
kuatnya semangat.Rumah tetap kontrak, tanah wakaf mulai dipondasi. Berbeda
dengan di Mojosantren, di Junwangi merintis sendiri tidak banyak melibatkan
orang lain. Ternyata tidak mudah, setahun hanya berupa pondasi, tak mampu
meneruskan. Baru tahun 1992 disempurnakan, dan tepatnya bulan agustus 1992 KH.
Shaleh Qasim kita rawuhkanuntukberdoa dalam acara penting itu. Saat itu baru
ada dua santri mukim dari desa tetangga, selebihnya putra-putri anak
tetangga.Rintangan silih berganti, ujian terus dihadapi, hal-hal sulit terus
bermunculan, tetapi pelajaran yang Allah berikan ketika di Mojosantren
meneguhkan untuk terus maju. Dan Alhamdulillah, terus berkembang.
Kini pondok pesantren modern Al-Amanah mulai menjadi alternatif masyarakat
untuk mencari pendidikan formal dan pesantren.Sekarang lembaga pendidikan yang
dikembangkan pondok pesantren modern Al-amanah yaitu Sekolah Menengah Pertama
Bilingual Terpadu dan Madrasah Aliyah Bilingual.Dengan didukung oleh semangat
yang besar dari pengasuh dan pengurusnya, pondok pesantren ini mengalami
kemajuan yang sangat pesat.
2.Letak Geografis Pondok Pesantren Modern
Al-Alamanah Obyek penelitian dalam penulisan ini
adalah di pondok pesantren modern Al-Amanah yang berada di desa Junwangi
Nomor.43 Krian-Sidoarjo. Desa Junwangi termasuk wilayah Kecamatan Krian
Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur.Krian teletak di 20 km sebelah barat
daya Surabaya. secara geografis kecamatan ini berada di lokasi yang
strategis, karena terletak di antara 4 ibukota kabupaten/kotamadya, yaitu
Surabaya (timur), Sidoarjo (selatan), Gresik (utara), dan Mojokerto (barat).
Lokasi Krian juga sangat strategis dari sisi transportasi, karena merupakan
salah satu jalur transportasi utama (Jalan Negara) dari Surabaya-Jakarta
melalui jalur selatan (Surabaya- Madiun-Solo-Semarang/Jogja- Bandung-Jakarta).
Selain itu, jalur kereta api Surabaya-Bandung-Jakarta juga melewati daerah ini.
Terdapat pula jalur bypass Krian untuk memperlancar transportasi yang melewati
Krian.
Dengan lokasi strategis yang memberi
banyak keuntungan bagi Krian, terutama dalam segi ekonomi, karena sebagai salah
satu kawasan satelit bagi Surabaya. Banyak sekali perusahaan yang berdiri di
lokasi Krian, sehingga mampu menjalankan roda perekonomian masyarakat.
Adapun batas-batas wilayah dari Desa Junwangi adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa kenep-babadan.
b. Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa kasak.
c. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Krian.
d. Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Candi-Wonoayu.
3. Gambaran Umum Pondok Pesantren Modern Al-Amanah
a. Lokasi Pesantren
Pondok pesantren Modern Al-Amanah
merupakan lembaga yayasan, pondok pesantren Modern Al-Amanah mempunyai dua
asrama yaitu putra dan putri, pondok pesantren juga mempunyai tiga lembaga
sekolah, yaitu MA.BILINGGUAL (Madrasah Aliyah Bilinggual), SMP BILTER (SMP
Bilinngual Terpadu) dan SD Antawirya yang baru di dirikan satu tahun ini.Pondok
pesantren modern Al-Amanah yang di kelolah oleh KH.Nur Kholis Misbah sebagai
pengasuh pondok pesantren modern Al-Amanah.
pesantren ini terletak di tengah- tengah persawahan, kanan kiri pesantren
ini adalah semuanya area persawahan, udara menjadi segar dan warna hijau
menghiasi pandangan setiap harinya, tak jarang para santri bermain di area
persawahan.
“ya begini ini pesantren kami yang mewah (mepet sawah), lihat ke kanan ya
sawah lihat ke kiri ya sawah ke depan juga sawah”2
2KH. Nur Kholis Misbah. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amanah ,Halaman Rumah
Pengasuh. 10 Desember 2015.
3Umi. santri kelas tiga aliyah. Kamar Santri. 10 Desember 2015.
“senang disini banyak hijau-hijauan, kalu dirumah saya tidak ada mbak
semuanya pendudk padat, maklum saya tinggal disurabaya jadinya sulit untuk
melihat hijau-hijuan seperti disini”3
Selain itu, melihat dari kondisi para santri banyak datang dari luar kota
atau daerah yang berjauhan, seperti semarang, kalimantan, jakarta. Sedangkan
dari jumlah santri sebanyak 640 santri putri dan 530 santri putra dengan
total keseluruhan jumlah santri adalah 1200 santri.
“ iya santrinya itu ada 1200 santri, untuk santri putra berjumlah 530 dan
santri putri 640 santri, itu juga belum ditambah dengan jumlah santri dari SD,
murid SD nya ada 25
murid, karena memang baru di buka tahun ini.4
Semua jumlah santri tersebut merupakan santri yang latar ekonominya
menengah keatas, jarang santri dari kalangan yang ekonominya rendah karena
memang membutuhkan banyak biaya untuk bisa nyantri di pondok pesantren modern
Al-amanah ini.
Bisnis Kecil
Memulai Bisnis Kecil: Membangun Produk atau Menentukan
Pasar?
Memulai Bisnis Kecil: Membangun Produk atau Menentukan
Pasar?
Ketika memulai bisnis kecil, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk dijadikan prioritas. Semua hal nampaknya sangat penting, sehingga Anda mungkin bingung ketika harus memilih satu hal yang akan dilakukan terlebih dahulu. Mana yang harus dilakukan: membangun lini produk yang solid dan menarik, atau menentukan pangsa pasar yang akan menjadi target pemasaran Anda selanjutnya? Apakah Anda harus menentukan dulu produk atau jasa yang akan ditawarkan, atau memilih tujuan dan pangsa pasar bisnis yang menurut Anda paling ideal?
Berikut ini adalah rincian dari tahap-tahap memulai bisnis, serta hal-hal yang seharusnya Anda jadikan prioritas dalam memulai dan menjalankan bisnis baru ini hingga kelak bisa dikembangkan sepenuhnya hingga ke kapasitas maksimalnya. Dengan demikian, Anda akan memulai bisnis baru dengan cara yang benar.
Menentukan Produk untuk Bisnis Kecil
Ketika memulai suatu bisnis, satu hal sudah jelas: Anda harus punya dulu produknya. Jika tidak, Anda tidak akan tahu dengan cara bagaimana Anda akan membidik pangsa pasar serta membuat rencana pemasaran dan distribusi. Yang menjadi kesulitan terbesar adalah menentukan produk yang cocok. Kecuali Anda punya ide menjual suatu produk atau jasa yang aneh atau belum pernah ada (yang berarti memiliki kemungkinan laku paling sedikit) berarti pilihan Anda tinggal pada produk yang sudah umum.
Hal ini sebenarnya menguntungkan, mengingat produk untuk bisnis kecil pertama Anda sebaiknya jenis yang mudah terjual agar cepat balik modal, misalnya saja jenis makanan jajanan populer, pakaian yang banyak dibeli seperti kaos atau sandal dan sepatu jahitan tangan. Walaupun produknya sudah banyak beredar, Anda bisa yakin bahwa pasti pangsa pasar akan ada, karena produk Anda bukan barang yang dipakai sedikit orang. Yang penting, Anda harus ingat untuk membuat produk Anda menonjol, yaitu dengan menonjolkan keunggulan positifnya serta hal lain yang tidak dimiliki produk serupa untuk menarik minat.
Misalnya, Anda mungkin mempromosikan sandal jahitan tangan yang bermotif batik dan terbuat dari tempurung kelapa sebagai produk unik ramah lingkungan, atau mungkin sandal hotel dari koran bekas, atau jajanan tradisional yang dikemas secara modern. Produk-produk unik ini dijamin akan menarik minat dan memudahkan Anda mencari pangsa pasar, asal konsep produknya sudah jelas. Jangan lupa juga untuk memilih produk yang masa produksinya tidak terlalu lama, agar tidak merugi. Dengan demikian, Anda juga bisa lebih cepat balik modal, mendapatkan untung dan akhirnya mencapai tahap ketika investasi Anda kembali (ROI).
Strategi Awal Bisnis dan Pemasaran
Jika produk sudah jelas konsepnya, pangsa pasar pun bisa ditentukan karena Anda sudah paham karakter produk Anda sendiri. Misalnya, jika produk Anda ditujukan untuk konsumen lokal yang kebanyakan berbahasa daerah, maka Anda akan cenderung memilih strategi awal berupa pemasangan iklan di media lokal, terutama koran, radio, penempelan pamflet di tempat-tempat publik dan pembagian brosur. Anda akan harus sering menggunakan bahasa daerah karena harus berkomunikasi dengan banyak orang lokal. Jenis iklannya pun harus yang mengena dengan kegiatan atau aktifitas sehari-hari penduduk sekitar.
Hal ini akan mudah jika Anda sudah menemukan produk dan konsepnya. Misalnya, jika Anda memutuskan akan menjual makanan ringan baru, Anda mungkin bisa membandingkannya dengan makanan lokal yang populer di daerah itu, atau mengadopsi makanan lokal menjadi jajanan yang lebih baru dan bermutu. Anda bisa juga memasarkannya lewat event lokal seperti pameran, acara pertunjukan musik, bahkan promosi mulut ke mulut saat ada hajatan besar. Jika Anda berpromosi di sebuah komunitas kota kecil, Anda tidak akan meremehkan kemampuan promosi mulut ke mulut. Akan tetapi, tentu saja aturannya jelas: Anda harus punya produk dulu. Jika tidak, Anda tidak akan bisa memiliki konsep pemasaran dan tidak bisa menjual ke orang yang tepat.
Kesimpulan
Dalam memulai sebuah bisnis kecil, penting sekali untuk memiliki produk dengan konsep jelas terlebih dahulu. Hal ini karena Anda memusatkan semua rencana seperti pemasaran, promosi dan distribusi ke konsep barang tersebut, sehingga jika Anda belum memiliki konsep matang, Anda tidak akan sampai kemana-mana. Intinya, Anda juga tidak boleh sampai ceroboh dan terburu-buru dalam mendirikan bisnis apapun.